Pencak Silat untuk bersinergi dalam membangun integritas NKRI
Posted by persinas pada September 19, 2012
Aspek penting dlm Pencak Silat
PENDAHULUAN
Indonesia sebagai negara kesatuan pada
dasarnya dapat mengandung potensi kerawanan akibat keanekaragaman suku
bangsa, bahasa, agama, ras dan etnis golongan, hal tersebut merupakan
faktor yang berpengaruh terhadap potensi timbulnya konflik sosial.
Dengan semakin marak dan meluasnya konflik akhir-akhir ini, merupakan
suatu pertanda menurunnya rasa nasionalisme di dalam masyarakat
SEJARAH PENCAK SILAT
-
Istilah silat dikenal secara luas di Asia Tenggara, akan tetapi khusus
di Indonesia istilah yang digunakan adalah pencak silat. Istilah ini
digunakan sejak 1948 untuk mempersatukan berbagai aliran seni bela diri
tradisional yang berkembang di Indonesia.
- Nama “pencak” digunakan di Jawa, sedangkan “silat” digunakan di Sumatera, Semenanjung Malaya dan Kalimantan.
- Dalam perkembangannya kini istilah “pencak” lebih mengedepankan unsur seni dan penampilan keindahan gerakan, sedangkan “silat” adalah inti ajaran bela diri dalam pertarungan Baca entri selengkapnya »
- Nama “pencak” digunakan di Jawa, sedangkan “silat” digunakan di Sumatera, Semenanjung Malaya dan Kalimantan.
- Dalam perkembangannya kini istilah “pencak” lebih mengedepankan unsur seni dan penampilan keindahan gerakan, sedangkan “silat” adalah inti ajaran bela diri dalam pertarungan Baca entri selengkapnya »
Ditulis dalam Inspirasi, Pembinaan, Persinas Asad, Prestasi, Sejarah, Silat Asad, Uniform | Dengan kaitkata: Pencak Silat | Tinggalkan sebuah Komentar »
Seni, Jurus, dan Silsilah Persinas ASAD
Posted by persinas pada Desember 20, 2011
Menghindari
berita atau cerita yang simpang siur mengenai apa dan bagaimana
sebenarnya asal muasal kaidah seni, jurus, dan silsilah ilmu Persinas
ASAD, maka kami akan sedikit memaparkannya dalam blog ini.
Persinas ASAD merupakan perguruan silat yang dilatarbelakangi oleh beberapa aliran silat di Indonesia, diantaranya adalah:
1. Aliran Cimande, yang berjuluk Cimande Tari Kolot
Aliran silat yang berasal dari tanah Pasundan ini diadopsi oleh Persinas ASAD untuk memperkaya khasanah seni pencak silat di dalamnya. Adapun Persinas ASAD memperoleh ilmu seni beladiri ini dari proses berguru kepada Bapak H. Rachmat Ace Sutisna.
Aliran silat yang berasal dari tanah Pasundan ini diadopsi oleh Persinas ASAD untuk memperkaya khasanah seni pencak silat di dalamnya. Adapun Persinas ASAD memperoleh ilmu seni beladiri ini dari proses berguru kepada Bapak H. Rachmat Ace Sutisna.
2. Aliran Silat Karawang, yang berjuluk Singa Mogok
Silat asal Karawang – Jawa Barat ini diperoleh dari proses berguru langsung kepada Bapak H. Sulaiman. Tidak banyak diketahui mengenai silsilah ilmu beladiri ini secara lengkap dan jelas.
Silat asal Karawang – Jawa Barat ini diperoleh dari proses berguru langsung kepada Bapak H. Sulaiman. Tidak banyak diketahui mengenai silsilah ilmu beladiri ini secara lengkap dan jelas.
3. Aliran Silat Indramayu
Silat Indramayu ini pun diperoleh dari proses berguru langsung kepada guru besarnya, yakni Bapak Ahmad. Namun sama halnya dengan Silat Karawang Singa Mogok, kami pun tidak mengetahui secara pasti runutan silsilah beladiri ini. Baca entri selengkapnya »
Silat Indramayu ini pun diperoleh dari proses berguru langsung kepada guru besarnya, yakni Bapak Ahmad. Namun sama halnya dengan Silat Karawang Singa Mogok, kami pun tidak mengetahui secara pasti runutan silsilah beladiri ini. Baca entri selengkapnya »
Sejarah Pencak Silat Indonesia
Posted by persinas pada November 1, 2011
Sejarah Pencak Silat Indonesia
Silat
diperkirakan menyebar di kepulauan Nusantara semenjak abad ke-7 masehi,
akan tetapi asal mulanya belum dapat dipastikan. Asal mula ilmu bela
diri di nusantara ini kemungkinan berkembang dari keterampilan
suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan menggunakan
parang, perisai, dan tombak, misalnya seperti dalam tradisi
suku Nias yanghingga abad ke-20 relatif tidak tersentuh pengaruh luar.
Tradisi silat diturunkan secara lisan dan menyebar dari mulut ke mulut, diajarkan dari guru ke murid, sehingga catatan tertulis mengenai asal mula silat sulit ditemukan. Sejarah silat dikisahkan melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah lain. Legenda Minangkabau, silat (bahasa Minangkabau: silek) diciptakan oleh Datuk Suri Diraja dariPariangan, Tanah Datar di kaki Gunung Marapi pada abad ke-11. Kemudian silek dibawa dan dikembangkan oleh para perantau Minang ke seluruh Asia Tenggara. Demikian pula cerita rakyat mengenai asal mula silat aliran Cimande, yang mengisahkan seorang perempuan yang mencontoh gerakan pertarungan antara harimau dan monyet. Setiap daerah umumnya memiliki tokoh persilatan (pendekar) yang dibanggakan, misalnya Si Pitung dan Gajah Mada. Baca entri selengkapnya »
Tradisi silat diturunkan secara lisan dan menyebar dari mulut ke mulut, diajarkan dari guru ke murid, sehingga catatan tertulis mengenai asal mula silat sulit ditemukan. Sejarah silat dikisahkan melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah lain. Legenda Minangkabau, silat (bahasa Minangkabau: silek) diciptakan oleh Datuk Suri Diraja dariPariangan, Tanah Datar di kaki Gunung Marapi pada abad ke-11. Kemudian silek dibawa dan dikembangkan oleh para perantau Minang ke seluruh Asia Tenggara. Demikian pula cerita rakyat mengenai asal mula silat aliran Cimande, yang mengisahkan seorang perempuan yang mencontoh gerakan pertarungan antara harimau dan monyet. Setiap daerah umumnya memiliki tokoh persilatan (pendekar) yang dibanggakan, misalnya Si Pitung dan Gajah Mada. Baca entri selengkapnya »
Sejarah aliran silat Maenpo Cikaret
Posted by persinas pada Oktober 17, 2011
Penamaan Maenpo Cikaret adalah mengaju kepada lokasi dimana maenpo ini berkembang, yaitu di desa Cikaret, Cianjur
Maenpo Kari Cikaret atau yang lebih
dikenal dengan sebutan Maenpo Cikaret adalah salah satu aliran Silat
yang sudah langka. Langka di sini dalam arti praktisi yang menguasai
aliran ini secara lengkap bisa dihitung dengan jari.
Walaupun namanya Maenpo Kari Cikaret,
akan tetapi unsur yang membentuk maenpo ini bukanlah hanya aliran Kari
saja, akan tetapi ada 2 aliran lain yang membentuk Maenpo ini, yaitu
aliran Sabandar dan aliran Madi.
Di dunia persilatan, istilah “Sabanda-Kari-Madi”
sangatlah populer, tidak hanya perguruan silat di jawa barat saja yang
memakai istilah ini di dalam slogan perguruannya, akan tetapi
perguruan-perguruan di luar Jawa Barat pun memakai istilah ini. Baca entri selengkapnya »
Sejarah Carok Madura
Posted by persinas pada Mei 8, 2011
Carok dan celurit laksana dua sisi mata uang. Satu sama lain tak bisa dipisahkan. Hal ini muncul di kalangan orang-orang Madura sejak zaman penjajahan Belanda abad 18 M. Carok merupakan simbol kesatria dalam memperjuangkan harga diri (kehormatan).
Pada zaman Cakraningrat, Joko Tole dan Panembahan Semolo di Madura, tidak mengenal budaya tersebut. Budaya yang ada waktu itu adalah membunuh orang secara kesatria dengan menggunakan pedang atau keris. Senjata celurit mulai muncul pada zaman legenda Pak Sakera. Mandor tebu dari Pasuruan ini hampir tak pernah meninggalkan celurit setiap pergi ke kebun untuk mengawasi para pekerja. Celurit bagi Sakera merupakan simbol perlawanan rakyat jelata. Lantas apa hubungannya dengan carok?
Carok dalam bahasa Kawi kuno artinya perkelahian. Biasanya melibatkan dua orang atau dua keluarga besar. Bahkan antarpenduduk sebuah desa di Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan. Pemicu dari carok ini berupa perebutan kedudukan di keraton, perselingkuhan, rebutan tanah, bisa juga dendam turun-temurun selama bertahun-tahun. Baca entri selengkapnya »
Silek Harimau Minangkabau
Posted by persinas pada Januari 9, 2011
Silek
atau silat (bahasa Indonesia) adalah seni beladiri yang dimiliki oleh
masyarakat Minangkabau, Sumatera Barat, Indonesia yang diwariskan secara
turun temurun dari generasi ke generasi. Masyarakat Minangkabau
memiliki tabiat suka merantau semenjak beratus-ratus tahun yang lampau.
Untuk merantau tentu saja mereka harus memiliki bekal yang cukup dalam
menjaga diri dari hal-hal terburuk selama di perjalanan atau di rantau,
misalnya diserang atau dirampok orang.
Disamping sebagai bekal untuk merantau,
silek penting untuk pertahanan nagari terhadap ancaman dari luar.
Wilayah Minangkabau di bagian tengah Sumatera sebagaimana daerah di
kawasan Nusantara lainnya adalah daerah yang subur dan produsen
rempah-rempah penting sejak abad pertama masehi, oleh sebab itu, tentu
saja ancaman-ancaman keamanan bisa saja datang dari pihak pendatang ke
kawasan Nusantara ini.(kucopas)
Sumber: Balipost.co.id
Ditulis dalam IPSI, Lintas Daerah, Sejarah, Uniform | Dengan kaitkata: Asad Bali |